BAB : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan Bani Ziridiyah dan
Hammadiyah kemudian muncul penguasa baru yaitu Al- Murabithun. Al-Murabithun
pada mulanya adalah sebuah gerakan keagamaan yang muncul pada awal pertengahan abad
ke-5 Hijriyah, yang dipimpin oleh seorang tokoh agama dari Qairawan bernama
Abdullah ibn Yasin.
Nama Al-Murabithun diambil dari nama tempat belajar yang
dibangunnya di negeri Niger (Senegal) sebelah barat suku Lamtuna yang disebut ribath.
Mereka juga disebut dengan al-Mulaththimun, karena tradisi mereka
memakai litham (semacam tudung atau cadar) di bagian muka mereka untuk
melindungi diri dari terik matahari dan cuaca dingin. Asal usul dinasti ini dari Lemtuna, yaitu salah satu puak dari suku senhaja. Murabithun
berawal dari sekitar 1000 anggota
pejuang.
Mereka mengambil ajaran mazhab Shalaf secara ketat. Wilayah mereka meliputi
Afrika Barat Daya dan Andalus.
Setelah berhasil memasukkan pengaruhnya di antara suku-suku
Sanhaja, Abdullah ibn Yasin tidak hanya mengajarkan agama Islam dan membimbing
peribadatan mereka saja, tetapi juga menghimpun dan melatih mereka menjadi satu
kekuatan untuk melakukan jihad melawan orang-orang kafir. Setelah itu suku-suku
Judalah, Missufah, Lemtuna, Mahmunah, Tikalatah dan daerah-daerah sekitarnya
berhasil dikuasai. Pada giliran berikutnya, al-Murabithun mulai mengarahkan
pergerakannya dari keagamaan semata-mata menjadi pergerakan politik dan
kemiliteran. Urusan politik dan administrasi keuangan dipegang langsung oleh
Abdullah ibn Yasin, sedangkan urusan kemiliteran dipercayakan kepada Yahya ibn
Umar, salah seorang murid setianya dari suku Lemtuna.
Sebab-sebab berdirinya dinasti ini di antaranya adalah:
1)
Timbulnya pertentangan antara kerajaan Ghannah dan
Mulatstsimun, yang menimbulkan kekacauan ekonomi.
2)
Adanya semangat keagamaan yang menggelora pada diri
orang-orang Murabithun.
3)
Adanya keinginan suku-suku di Sahara untuk tetap bernaung di
bawah kekhalifahan Abbasiyah.
4)
Adanya serangan yang dilancarkan orang Kristen terhadap
daerah kekuasaan Islam
BAB
: PEMBAHASAN
A. Murabithun
Atau Al Murawiyah Di Afrika Utara Dan Spanyol (1056-1147 M)
Murabithun atau
Al–Murawiyah merupakan salah satu Dinasti Islam yang berkuasa di Maghrib.
Murabithun atau Almoravid adalah
dinasti Berber yang berasal dari Sahara dan menyebar di wilayah
Afrika Barat-Laut dan semenanjung Iberia selama abad ke-11.
Dibawah dinasti Moor, kekaisaran ini terbentang dari Maroko, Sahara
Barat,
Gibraltar, Tlemcen (di Aljazair), Senegal, Mali, Spanyol dan Portugal.
Nama Al- Murabithun (yang secara
harfiyah artinya adalah orang-orang yang tinggal di benteng tapal batas)
berkaitan dengan nama tempat tinggal mereka yang pada awalnya mereka menempati ribat
(benteng) di mulut sungai Senegal, dan dari sini prajurit-prajurit iman
menyebarkan bentuk Islam yang sederhana dan fundamentalis melalui Sudan barat. Asal-usul dinasti ini dari Lamtunah,
salah satu dari suku Sanhaja, Mereka juga disebut al-Mulassimun
(orang-orang bercadar).
Pada abad ke- 5H/11M pemimpin Sanhaja, Yahya bin
Ibrahim, melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Dan sekembalinya dari Arabia, ia
mengundang Abdullah bin Yasin seorang alim terkenal di Maroko, untuk membina
kaumnya dengan keagamaan yang baik, kemudian beliau dibantu oleh Yahya bin Umar
dan saudaranya Abu Bakar bin Umar. Perkumpulan ini berkembang dengan cepat ,
sehingga dapat menghimpun sekitar 1000 orang pengikut.
Di bawah pimpinan Abdullah bin Yasin
dan komando militer Yahya bin Umar mereka berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya sampai ke Wadi Dar’ia, dan kerajaan Sijilmasat (tahun 447 H/1055M)
yang dikuasai oleh Mas’ud bin Wanuddin. Ketika Yahya bin Umar meninggal Dunia
(tahun 448H/1056), jabatannya diganti oleh saudaranya, Abu Bakar bin Umar,
kemudian ia menaklukkan daerah Sahara Maroko. Setelah diadakan penyerangan ke
Maroko tengah dan selatan selanjutnya menyerang suku Berghwata yang menganut
paham bid’ah. Wilayah selatan Maroko, Negara Sus, Aghmat dan Berghwata dapat
ditakhlukkan pada
tahun 452H. Dalam penyerangan ini
Abdullah bin Yasin wafat (1059 M). Sejak saat itu Abu Bakar memegang kekuasaan
secara penuh dan ia berhasil mengembangkannya, dan dari sini pula diyakini
sebagai awal dari sistem kesultanan.
Abu Bakar berhasil menaklukkan
daerah Utara Atlas Tinggi dan akhirnya ia dapat menaklukkan daerah Marrakech
(Maroko). Kemudian ia mendapat berita bahwa Buluguan, Raja Kala dari Bani
Hammad mengadakan penyerangan ke Maghrib dengan melibatkan kaum Sanhaja.
Mendengar berita itu ia kembali ke Sanhaja untuk menegakkan perdamaian. Setelah
berhasil memadamkan, tahun 453H ia menyerahkan kekuasaanya kepada Yusuf bin
Tasyfin, sedang ia sendiri mengembara di Sahara sampai wafatnya tahun 480 H.
Tahap Murabithun sebagai Negara agama secara formal dimulai saat Yusuf ibn
Tasyfin memimpin Murabithun
dengan pemerintah layaknya sebuah Negara.
Pada tahun 1062 M, Yusuf bin tasyfin
mendirikan ibu kota di Maroko. Dia berhasil menaklukkan Fez (1070 M) dan
Tangier (1078 M). Pada tahun 1080-1082 M, ia berhasil meluaskan wilayah sampai
ke Al Jazair. Dia mengangkat para pejabat Al-Murabithun untuk menduduki jabatan
Gubernur pada wilayah taklukannya, sementara ia memerintah di Maroko.
Dinasti ini mengambil Marakesh
menjadi ibu kota Murabithun dengan kekuasaan
meliputi wilayah Maroko hingga Spanyol. Hubungan dinasti dengan kekhalifahan
Abbasiyah sangat erat bahkan mereka sangat loyal terhadap kekhalifahan
Abbasiyah dan tunduk pada kekuasaannya dengan tidak memakai gelar Amir
al-Mukminin yang merupakan gelar khalifah di Baghdad. Menurut Yusuf ibn Tasyfin
khalifah di Baghdad lah satu-satunya yang berhak atas gelar itu. Hal ini
disebabkan nasab mulia yang ada pada mereka sebagai penguasa Makkah dan Madinah
sedang Yusuf hanya sebatas juru dakwah mereka.Sebagai negara atas dasar agama,
Yusuf ibn Tasyfin yang memerintah 453-500 H tetap konsisten dalam berjihad
memberantas kemungkaran yang terjadi di kalangan internal kekuasaan Islam atau
peperangan yang dikobarkan oleh pihak Kristen. Dalam soal memberantas
kemungkaran internal masyarakat Islam, ketika melihat perilaku Muluk al Thawaif
yanmg bermewah-mewah dengan harta yang diambil dari pajak memberatkan rakyat,
Yusuf menyarankan mereka untuk berbuat baik. Ketika mereka menolah, kecuali Ibn
Ibad, akhirnya Yusuf menyerang kota-kota mereka satu-persatu dan menguasai
Andalusia tahun 459 H tunduk pada pemerintahan dinasti Murabithun di Afrika
Utara. Sedang perilaku politik negara agama Murabithun yang dilakukan oleh
Yusuf terhadap orang Kristen adalah dengan melakukan penyerangan terhadap
mereka.
Yusuf bin Tasfin meninggalkan Afrika
pada tahun 1086 M. Konon wilayah kekuasaan Islam di Andalusia pada masa-masa
abad ke-11M
itu nyaris direbut oleh Raja Alfonso VI dari Kerajaan Castilia. Untunglah
pasukan tentara Muslim dari Afrika Utara, pimpinan Yusuf bin Tasyfin tadi yang
diundang Al-Mu'tamid bin Abbas, Amir Cordoba, segera datang menyelamatkan
wilayah itu. Dalam
pertempuran hebat yang terjadi di Zallaqah pada 23 Oktober 1086, pasukan
tentara Islam (sekitar 20.000orang ) itu
memukul mundur pasukan Castilia. dan memperoleh kemenangan besar atas Alfonso
VI (Raja Castile Leon) dan Yusuf bin Tasfin mendapat dukungan dari Muluk
At-Thawa’if dalam pertempuran di Zallaqah. Dari sini penakhlukkan Murabithun diteruskan ke Granada dan
Malaga, setelah diundang kembali untuk melawan raja Kristen tahun 1088. Ketika Yusuf bin Tasfin meninggal
Dunia, ia mewariskan kepada anaknya, Abu Yusuf bin Tasyfin. Warisan itu berupa
kerajaan yang luas dan besar terdiri dari negeri-negeri Maghrib, bagian Afrika
dan Spanyol. Ali ibn Yusuf melanjutkan politik pendahulunya dan berhasil
mengalahkan anak Alfonso VI (1108 M). Kemudian ia ke Andalusia merampas
Talavera Dela Rein. Lambat laun Dinasti Al- Murabithun mengalami kemunduran
dalam memperluas wilayah. Kemudian Ali mengalami kekalahan pertempuran di
Cuhera (1129 M). kemudian ia mengangkat anaknya Tasyfin bin Ali menjadi
Gubernur Granada dan Almeria. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menguatkan
moral kaum Murabithun untuk mempertahankan serangan dari raja Alfonso VII.
Dinasti Al- Murabithun memegang
kekuasan selama 90 tahun, dengan enam orang penguasa yaitu :
1.
Abu Bakar bin Umar (1056-1061 M)
2.
Yusuf bin Tasyfin (1061-1107 M)
3.
Ali bin Yusuf (1107-1143 M)
4.
Tasyfin bin Ali (1143-1145 M)
5.
Ibrahim bin Tasfin
6.
Ishak bin Ali.
Masa terahir Dinasti Al-Murabithun
tatkala dikalahkan oleh Dinasti Muwahiddun yang dipimpin oleh Abdul Mun’im.
Dinasti Muwahiddun menaklukkan Maroko pada tahun 1146-1147 M yang ditandai
dengan terbunuhnya penguasa Al-Murabithun yang terakhir, Ishak bin Ali.
B. Kemajuan
yang di Capai Dinasti Murabithun
Dinasti Murabbitun memegang
kekuasaan selama 90 tahun dengan enam orang penguasa yang telah
disebutkan di atas. Murabbitun memegang peran penting mempersatukan
bangsa Barbar dalam satu kesatuan. Dinasti Murabbitun banyak mengalami kemajuan
di bidang ilmu pengetahuan arsiktektur bangunan masjid. Daulah inilah yang pertama membuat dinar
memakai huruf Arab dengan tulisan Amir al-Mu’minin dibagian depan mencontoh
uang Abbasiyah dan bertuliskan kalimat iman dibagian belakang.
Terkait dengan ekonomi, di bawah
kekuasaan Yusuf berkembang dengan pesat. Ia dapat mengumpulkan penghasilan
untuk negara sebesar 120.000 pound emas. Ia juga menghapus pajak karena tidak
ada perintah dalam Al-Qur’an. Dan kehidupan amat murah dan bersahaja sedang
masyarakat menikmati kedamaian. Kehadiran agama Kristen dan Yahudi sedikit
sulit namun mereka menikmati kebebasan beragama, tapi tidak boleh mendirikan
gereja atau sinagong. Kebebasan berpikir pada zamannya dihalang-halangi, mereka
menentang teologi dan sufisme. Dinasti Murabithun merupakan dinasti Sunni
dengan mazdhab hukumnya Maliki. Namun dalam soal dekorasi bentuk puisi populer
dan lagu berkembang.
C. Kemunduran
dan Kehancuran Kekuasaan Murabithun
Dinasti ini
mengalami kemunduran dan kehancuran pada tahun 541 H. Sebab-sebab kehancuran
mulai terasa ketika Ali, anak Yusuf menduduki jabatan Amir, karena tidak
secakap ayahnya. Ia banyak menggunakan waktunya untuk beribadah, didominasi
istrinya. Hal ini membuat masyarakat tidak bergembira, bangsawan berebut
kekuasaan, tentaranya ceroboh, orang kaya Berber mengikuti jalan syetan.
Adapun secara terperinci, diantara
faktor-faktor penyebab runtuhnya pemerintahan dinasti Murabbitun adalah:
1. Lemahnya disiplin tentara dan meraja lelanya korupsi yang
melahirkan disintegrasi.
2. Berubahnya watak keras pembawaan Barbar menjadi lemah ketika
memasuki kehidupan Maroko di Andalus yang mewah.
3. Mereka memasuki Andalus ketika kecemerlangan intelektual
kalangan Arab telah mengganti kesenangan berperang.
4. Kontak dengan peradapan sedang menurun dan tidak siap
mengadakan asimilasi.
5. Dikalahkan oleh dinasti dari rumpun keluarganya sendiri,
al-Muwahidun.
Sedangkan
menurut Abdul Hamid, sebagaimana yang dikutip oleh Taufiqurrahman, kehancuran
Murabithun disebabkan juga diantaranya karena: 1) ketidaksukaan sekelompok
kalangan terdidik dari Andalusia terhadap pemerintahan Murabithun yang dianggap
keras, bodoh, tidak bisa memahami sastra budaya, menolak filsafat dan kalam dan
hanya mengagungkan fiqih dan tafsir. Sifat inilah yang menyulut kebencian orang-orang Andalusia;
2) Murabithun tidak bisa mempertahankan sikap keberanian, kekuatan, kefanatikan
pada agama. Hal ini dapat dilihat setelah 20 tahun menguasai Andalusia mereka
menjadi pemalas, pemabuk, pemuas hawa nafsu, perampok dan pencuri dan
penuasanya bergelimang dengan kecantikan wanita disamping figalanya ambisius.
BAB : KESIMPULAN
Dinasti Murabbitun pada mulanya
adalah sebuah gerakan agama di Afrika Utara yang didirikan oleh Abdullah ibn
Yasin. Pada tahun 1062 M, Yusuf ibn Tasyfin yang diserahi pemerintahan pada
masa selanjutnya, berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di
Marakesh. Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam yang tengah
mempertahankan kekuasaannya dari serangan raja-raja kristen.
Dinasti Al- Murabithun memegang
kekuasan selama 90 tahun, dengan enam orang penguasa yaitu : Abu Bakar bin Umar (1056-1061 M), Yusuf bin Tasyfin (1061-1107 M), Ali bin Yusuf (1107-1143 M), Tasyfin bin Ali (1143-1145 M), Ibrahim
bin Tasfin dan Ishak bin Ali.
Dinasti ini mengalami kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan arsiktektur bangunan masjid. Selain itu daulah inilah
yang pertama membuat dinar memakai huruf Arab dengan tulisan Amir al-Mu’minin
dibagian depan mencontoh uang Abbasiyah dan bertuliskan kalimat iman dibagian
belakang. Dinasti ini mengalami kemunduran dan kehancuran pada tahun 541 H.
Diantara faktor-faktor penyebab
runtuhnya pemerintahan dinasti Murabbitun adalah:
1)
Lemahnya disiplin tentara dan meraja lelanya korupsi yang
melahirkan disintegrasi.
2)
Berubahnya watak keras pembawaan Barbar menjadi lemah ketika
memasuki kehidupan Maroko di Andalus yang mewah.
3)
Mereka memasuki Andalus ketika kecemerlangan intelektual
kalangan Arab telah mengganti kesenangan berperang.
4)
Kontak dengan peradapan sedang menurun dan tidak siap
mengadakan asimilasi.
5)
Dikalahkan oleh dinasti dari rumpun keluarganya sendiri,
al-Muwahidun
Dinasti Muwahiddun menaklukkan
Maroko pada tahun 1146-1147 M yang ditandai dengan terbunuhnya penguasa
Al-Murabithun yang terakhir, Ishak bin Ali.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H.
Musyrifah Sunanto. Sejarah Islam Klasik.
(Jakarta: Kencana Premada media group, 2003).
Sodiqin, Ali. Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik
Hingga Modern. (Yogyakarta.: Lesfi, 2003).
Dr. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Aliyah.
( Semarang : PT. Karya Toha Putra, 2006)
Dr.
As-Siba’i Mustafa, Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok.. (Jakarta : Gema Insani Press 1993 )
Abdurrahman, Dudung dkk, Sejarah
Peradaban Islam,(Yogyakarta: Lesfi, 2009).
Taufiqurrahman, Sejarah Social
Politik Masyarakat Islam, (Surabaya: Pustaka Islamika, 2003).
Bosworth , C.E., Dinasti-Dinasti
Islam, (Bandung: Mizan, 1993).
Munir Amin, Syamsul, Sejarah
Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2009).
http://koran.republika.co.id/koran/0/129539/Dinasti_Al_Murabitun
http://kitabercerita.wordpress.com/2009/10/30/perkembangan-islam-di-spanyol/
http://dheo-education.blogspot.com/2008/07/dinasti-murabithun-dan-muwahidhun.html
http://solikahspt.blogspot.com/2011_01_01_archive.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Murabitun
No comments:
Post a Comment